Ketua Jakmania Bicara Tentang Timnas Indonesia: Banyak Faktor yang Membuat Garuda di Titik Saat Ini

1 day ago 6

Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia masih terus memburu kemenangan demi merealisasikan target tinggi mentas di Piala Dunia 2026.

Mengemas sembilan poin, Indonesia saat ini bercokol di posisi keempat klasemen Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pada Juni mendatang, Skuad Garuda masih punya dua game, kandang dan tandang. Tanggal 5 Juni menjamu Timnas China dalam matchday 9 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

Sebagai laga pemungkas, Jay Idzes dan kawan-kawan menantang tim kuat Jepang pada 10 Juni.

Sukses Timnas Indonesia tentunya tak lepas dari gebrakan Ketum PSSI Erick Thohir via program naturalisasi dalam tiga tahun terakhir.

Diky Soemarno, Ketua Umum The Jakmania, lawat kanal YouTube Hirawuu Pukawuu Eps. 10 besutan Rico Lubis ikut mengamini terkait kontribusi besar Erick Thohir.

"Bagus, sekarang Timnas Indonesia naik level. Timnas itu pruduk kan. Sekarang begini. Lo, anggaplah lo manajer band. Lo mau band lo terkenal, lo mesti isi dengan pemain-pemain band siapa-siapa saja anggotanya," kata Diky Soemarno.

"Nah, sekarang kan Pak Erick melakukan itu. Itu marketing saja. Oh, tim gua mau tim gua bagus. Gua mau si A, si B. Ketika misanya ada drama-drama Shin Tae-yong dan lain-lainnya itu hal lainlah. Maksud gue konsepnya membuat timnas sebagai produk, ini tepat," imbuhnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Faktor Pemain Diaspora

Menurut Diky Soemarno, Timnas Indonesia bisa sampai di titik sekarang tak lepas dari kehadiran pemain-pemain diaspora.

"Kita ada di posisi sekarang kalau bukan karena pemain diaspora emang bisa? Belum tentu. Ya maaf-maaf nih. Maksud gua, kalau kemarin Shin Tae-yong bikin timnas kita di posisi sekarang dengan semua pemain dari Liga 1, oh gua akan bela Shin Tae-yong habis-habisan," tukas Diky Soemarno.

"Tapi kalau tanpa Jay Idzes ya, tanpa Ragnar Oratmangoen, tanpa yang lain-lain. Maksud gua, ya udahlah. Memang situasinya gitu. PSSI ini sekarang membuat produk di timnas. Memang liganya agak ditinggalkan," tutur Diky Soemarno.

Contoh Argentina

Diky Soemarno lantas menjadikan Argentina sebagai contoh. Argentina punya tim yang sangat kuat dan sudah tiga kali memenangkan Piala Dunia.

"Tapi balik lagi, telur sama ayam. Orang itu ngeliat apa dulu sih. Lihat timnasnya dulu apa liganya dulu. Argentina. Emang liganya bagus? Enggak tahu juga kan. Tapi timnasnya? Makanya, ini pilihan sih," jelas Diky Soemarno

"Jadi Pak Erick memilih pilihan membereskan timnas dulu, baru di liga. Itu gua hargain. Sejauh ini so far top banget. Enggak ada masalah"

"Kalau ngomong liga baru gua banyak protes. Khususnya larangan suporter away, itu masih gua proteslah. Tapi kalau masalah timnas, yak Pak Erick berhasil," tuntas Diky Soemarno.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |