Kacang Tak Lupa Kulit, Fadly Alberto Sempatkan Waktu Kunjungi SSB Pertamanya di Bojonegoro

10 hours ago 4

Bola.com, Surabaya - Kisah pesepak bola dunia kerap diwarnai berbagai rintangan dan tantangan. Tanpa komitmen dan dukungan yang tepat, bakat yang dimiliki bisa menguap begitu saja.

Beruntung, Fadly Alberto Hengga tak putus harapan dengan segala keterbatasannya. Tekad yang kuat membantu penggawa Timnas Indonesia U-17 itu menaklukkan hambatan apapun.

Fadly kecil menjalani kehidupan yang sangat keras di Bojonegoro, Jawa Timur. Sebagai orang tua tunggal, ibunya bekerja serabutan seperti mencuci pakaian dan mengasuh anak di lingkungan tinggalnya.

Rumah bedeng yang ditinggalinya juga jauh dari kata layak. Bangunan 8x4 meter yang berada di kawasan Perhutani itu dihuni Fadly, ibunya serta adik perempuannya.

Walau begitu, tekadnya menjadi pesepak bola profesional tak pernah padam. Ketekunan yang dia bangun sejak kelas 2 sekolah dasar, mulai berbuah hasil.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Menari Bak Zinedine Zidane

Hadi Purwanto menjadi orang pertama yang mencium bakat besar pemuda kelahiran Timika tersebut. Dia merupakan pelatih pertamanya di SSB Sukorejo Putera.

Suatu ketika, Fadly menunjukkan aksi kelas dunia dalam turnamen Piala Soeratin U-11. Dari situ dia meyakini keponakan jauhnya itu bakal jadi pemain besar.

"Dia mencetak gol melalui dribbling melewati tiga lawan dengan gaya khas Zinedine Zidane. Melangkahi bola, memutar badan, terus langsung shooting dari jarak jauh dari luar kotak penalti," ungkapnya penuh antusias saat dihubungi Bola.com.

Di Balik Panggilan Timnas Indonesia U-17

Pria yang akrab disapa Wawan itu bersyukur bisa mendapat kesempatan mengasah Fadly di usia muda. Sebelum melepasnya ke akademi Bhayangkara FC.

Seperti suratan takdir, kemampuan Fadly terendus tim pelatih Timnas Indonesia yang dipimpin Nova Arianto. Mereka lantas memanggilnya setelah melihat langsung permainannya di Elite Pro Academy U-16.

"Saya bersyukur Alberto kemudian bisa bergabung di Timnas U-17. Saya merasa terharu," sambungnya.

Nama Fadly Alberto Hengga mencuat di turnamen ASEAN U-16 Boy Championship 2024. Walau gagal meraih gelar juara, sepasang gol dan assist sudah cukup membuat publik terkesima.

Berkat penampilannya itu, pelatih Nova Arianto tak ragu membawanya ke Arab Saudi untuk Piala Asia U-17. Hasilnya fantastis, Garuda Asia untuk kali pertama lolos ke Piala Dunia U-17 lewat jalur kualifikasi.

"Yang pastinya sangat bangga dan senang bisa melihat mantan anak didik bisa menembus Piala Dunia U-17," katanya.

Sambangi Bekas SSB, Jaga Pesan Sang Pelatih

Wawan juga selalu mengulang pesan yang sama kepada Fadly. Selain harus terus mengasah kemampuan teknisnya, penting untuk memiliki karakter yang baik.

Menembus Piala Dunia kelompok umur hanyalah permulaan. Walau tak panjang, karier pesepak bola profesional bisa lebih cepat berakhir jika tak bisa menjaga dirinya.

"Saya selalu menekankan untuk jaga attitude dan adab agar kelak nanti bisa memberi/membawa energi keberhasilan dalam pertandingan serta jangan sombong kepada siapapun," tegasnya.

Karakter baik itu diperlihatkan Fadly aaat pulang kampung ke Bojonegoro.

Walau berstatus penggawa Timnas Indonesia U-17, ia masih tetap rendah hati seperti dulu.Pemuda humoris itu langsung mengiyakan ajakan untuk datang ke mantan SSB-nya. Di sana, ia turut ambil bagian dalam latih tanding, bersenang-senang seperti masa kecilnya dengan para juniornya.

"Fadly masih menyempatkan bermain dengan adik-adiknya di SSB Sukorejo Putra. Dia tidak melupakan tempat pertama kali bermain bola," tutupnya.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |