Bola.com, Jakarta - Mauro Zijlstra menjadi nama yang santer dibicarakan belakangan ini. Striker muda itu rencananya akan segera memperkuat Timnas Indonesia.
Ketua umum PSSI, Erick Thohir menyatakan saat ini proses naturalisasi Mauro Zijlstra masih terus berlangsung.
Surat permohonan naturalisasi Mauro Zijlstra dan tiga pemain putri sudah ditandatangani oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
"Sekarang saya mengucapkan terima kasih. Bapak Presiden sudah menandatangani surat naturalisasi Mauro dan tiga pemain putri, ini sudah ada di DPR. Cuma DPR sedang reses. Jadi nanti diproses Agustus, saya sudah komunikasi dengan DPR. Insyaallah DPR mendukung," kata Erick Thohir di Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Ketua PSSI, Erick Thohir, berhasil melobi AFC untuk mengubah jadwal pertandingan Timnas Indonesia di putaran keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Regenerasi
Erick Thohir menyatakan naturalisasi Mauro Zijlstra bukan hanya soal menjadi opsi pengganti bagi Ole Romeny di Timnas Indonesia senior. Diketahui Ole kini tengah fokus menjalani pemulihan cedera.
Mauro Zijlstra yang berusia 19 tahun bisa juga dipakai untuk Timnas Indonesia U-23.
"Karena Mauro ini juga bagian regenerasi. Kita ingat ya, striker kita cuma satu. Kemarin cedera si Ole. Tetapi karena Mauro ini masih muda bisa juga kita coba dulu di U-23. Kalau ternyata bagus, Bisa juga senior tim," jelas Erick.
Pemain Lain?
Selain Mauro Zijlstra, PSSI disebut tengah berupaya melakukan proses naturalisasi terhadap dua pemain keturunan yang lain. Mengenai hal itu Erick Thohir masih belum mau berbicara banyak.
"Sekarang tambahan 1-2 pemain untuk Oktober, sabar. Kalau suratnya sudah masuk, suratnya udah apa, baru saya bisa tahu," ujar Erick Thohir.
"Orang tuanya dan pemainnya benar rela membela Merah-Putih gitu kan? kalau belum ada black and white, salah saya. Kita harus proper karena FIFA sangat ketat dalam naturalisasi," lanjutnya.