Bola.com, Jakarta Timnas Irak menatap persaingan ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan optimistis. Mereka akan bersaing dengan Arab Saudi (tuan rumah) dan Timnas Indonesia, dengan pertandingannya digelar bulan depan.
Tim nasional Irak akan berpartisipasi dalam putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia bulan depan. Untuk partai pertama, mereka bertemu Timnas Indonesia di King Abdullah Sports City, Jeddah, tanggal 12 Oktober 2025. Disusul melawan Arab Saudi tiga hari kemudian.
Sebelum mengalihkan fokus menghadapi ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 di bulan Oktober, Timnas Irak memanaskan mesin di Thailand untuk beruji coba dalam Piala Raja Thailand 2025.
Pasukan Graham Arnold dijadwalkan bertanding dengan Hong Kong hari ini, Kamis (4/8/2025). Pertandingan yang wajib dimaksimalkan untuk mematangkan persiapan bagi Aymen Hussein dkk.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Punya Keuntungan
Waktu satu bulan tersisa ini ingin dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh kontestan Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, termasuk Timnas Irak.
Bahkan pelatih mereka, Graham Arnold sudah mengukur kentungan dari sisi kebugaran fisik skuadnya saat menghadapi Timnas Indonesia maupun Arab Saudi yang akan menjadi lawannya.
Graham Arnold mengakui timnya cukup beruntung tidak bermain lebih dahulu dalam persaingan ronde keempat Kualifikasi nanti. Partai pertama Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia mempertemukan Arab Saudi versus Timnas Indonesia di Jeddah tanggal 9 Oktober 2025.
Pernyataan Graham Arnold
Melansir pemberitaan Winwin atau media olahraga Irak, tim berjulukan Singa Mesopotamia punya sisi positif dalam mengarungi persaingan di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia nanti.
Dengan jadwal pertama mempertemukan Arab Saudi kontra Timnas Indonesia, membuat Irak baru akan bertanding tiga hari kemudian, dengan berjumpa skuad Garuda asuhan Patrick Kluivert.
"Hal positif dari kualifikasi adalah kami punya waktu seminggu sebelum pertandingan melawan Indonesia, sementara Indonesia hanya punya waktu dua hari sebelum pertandingan melawan kami. Bagaimanapun, kami terus berupaya mencapai persiapan terbaik untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia. Persiapan telah dimulai di Thailand, dan turnamen ini akan menguntungkan dari segi teknis," ujarnya.
Kumpulkan Pemain Terbaik
Selain Mohanad Ali, Singa Mesopotamia mengandalkan pemain-pemain pilar dalam turnamen di Thailand maupaun seleksi menuju Kualifikasi Piala Dunia bulan depan. Kiper Al-Zawraa, Jalal Hassan, kiper Al-Talaba, Fahad Talib, Ahmed Basil, bek Manaf Younis, Ahmed Yahya ikut bergabung.
Disusul Sherko Karim, Osama Rashid, Amjad Atwan, Al-Karma Ayman Hussein, Sajjad Jassim, Zaid Tahseen dan Bashar Rasan. Tak cukup sampai di situ, kekuatan Timnas Irak juga bertambah dengan kehadiran pemain-pemain abroad, atau yang sedang berkarier di luar negeri, terutama di negara-negara Eropa.
Pemain dari klub Polandia, Amir Al-Ammari, Kevin Yaqoub (Aarhus Denmark), Muntadher Al-Majid (Hammarby Swedia), Youssef Al-Amin (Larnaca Siprus), Marco Faraj (Stromsgodset Norwegia), bek Rebin Sulaka, yang bermain untuk Port FC di Thailand, ikut dalam skuad Irak.
Masih ada Ali Jassim, bintang muda berbakat Irak yang bermain untuk Como 1907, namun kini sedang diproyeksikan ke tim Olimpiade mereka.
"Tidak ada kontrak seumur hidup bagi pemain di tim nasional Irak. Kesiapan adalah satu-satunya kriteria untuk memanggil pemain. Ketika kami menetapkan 23 pemain, itu berarti mereka layak mewakili negara dan mengenakan seragamnya. Namun, daftar tersebut tidak akan dibatasi untuk siapapun, dan kami akan memberikan beberapa pemain kesempatan untuk menunjukkan level mereka," tegas Graham Arnold.
Sumber: Winwin