Bola.com, Jakarta Cita-cita Eksel Runtukahu masuk Timnas Indonesia mulai dapat dukungan banyak pihak. Kali ini dorongan muncul dari Jaya Hartono.
Eksel Runtukahu pulang ke Manado dan membela klub asal kelahirannya, Sulut United pada Liga 2 2021/2022, yang dibesut Ricky Nelson. Dia ditarik dari klub Bogor FC. Dia hanya tampil lima kali dan mencetak dua gol. Eksel Runtukahu juga hanya dua kali main penuh, sisanya masuk dari bangku cadangan.
Menit bermain sosok kelahiran 2 September 1996 itu makin banyak ketika Jaya Hartono jadi nakhoda tim Sulut United. Dia memang hanya bermain di empat pertandingan. Namun Eksel Runtukahu tampil full time dengan mengoleksi lima gol.
Sinar cemerlang ini membuat Barito Putera tertarik merekrut Eksel Runtukahu pada paruh musim kedua di pentas BRI Liga 1 2022/2023. Selama 2,5 musim membela Laskar Antasari, Eksel Runtukahu total merumput sebanyak 53 partai dengan menyumbang 12 gol.
"Eksel Runtukahu punya modal komplet sebagai seorang striker. Posturnya tinggi dan kekar berotot. Ini membuatnya berani bertarung dengan bek lawan yang juga tinggi berotot," kata Jaya Hartono.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nilai Plus
Kendati begitu, lanjut Jaya Hartono, mantan anak asuhnya itu punya kecepatan dan daya ledak dalam perebutan bola. Baik bola terobosan maupun udara.
"Nyali dan spirit Eksel Runtukahu luar biasa. Ini karakter khas pemain asal Sulut. Dia bukan tipe lembek dan cengeng," ujarnya.
Mantan pelatih Persik dan Persib juga memuji skill individu yang dimiliki Eksel Runtukahu.
"Dia punya dribel dan melindungi bola bagus. Dia juga petarung bola-bola atas. Dia memiliki jumping tinggi. Dia bisa berhenti di udara, seperti yang dilakukan Bambang Pamungkas," jelasnya.
Ciri Khas
Kelebihan lain yang jarang dimiliki penyerang lokal Indonesia adalah aksi akrobatik yang biasa dilakukan Eksel Runtukahu di lapangan.
"Eksel Runtukahu sering melakukan gerakan yang sulit ditebak. Terutama aksi akrobatik dengan salto atau heading sambil menjatuhkan badan. Jadi kaki dan kepalanya sama berbahaya," ucapnya.
Solusi Krisis Striker
Di tengah krisis striker yang kini sedang dialami Timnas Indonesia jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, bulan Oktober nanti, Patrik Kluivert setidaknya mempertimbangkan nama Eksel Runtukahu sebagai opsi.
"Saya amati prestasi striker lokal di Timnas Indonesia stagnan. Eksel Runtukahu layak diberi kesempatan untuk masuk Timnas Indonesia. Patrick Kluivert harus berani mencoba pemain baru di putaran keempat nanti," tuturnya.