Australia Punya Trauma di Sydney Football Stadium saat Dijegal Maradona dan Gagal ke Piala Dunia 1994

11 hours ago 6

Bola.com, Jakarta Sydney Football Stadium, tempat laga Timnas Indonesia kontra Timnas Australia, tak selalu membawa tuah bagi tuan rumah. Ingin tahu faktanya?

The Socceroos akan menjamu Timnas Garuda di stadion bersejarah bagi sepakbola Australia itu pada matchday ketujuh putaran ketiga Grup C Zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (20/3/2025) sore WIB.

Di klasemen sementara, Timnas Australia yang berada di peringkat kedua dengan tujuh poin atau hanya selisih satu dari Jay Idzes dkk. Posisi berimpitan ini membuat duel ini sangat penting bagi kedua negara.

Pelatih Tony Popovic tak punya kesan spesial dengan Sydney Football Stadium. Pria berdarah Serbia mantan bek tengah Timnas Australia ini hanya akrab dengan Kota Sydney.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Kenangan Sang Pelatih

Pada 26 November 2005 di Stadion Telstra Sydney, Tony Popovic jadi pilihan utama di Timnas Australia yang saat itu diasuh Guus Hiddink. Bersama Mark Viduka, Herry Kewell, Tim Cahil dkk, dia berhasil menyingkirkan Uruguay lewat drama adu penalti dengan skor 4-2 di playoff leg kedua antar-Konfederasi Oseania dan Conmebol.

Kemenangan ini menandai sejarah baru Timnas Australia tampil kali kedua di Piala Dunia 2006 yang selama 32 tahun absen. Sebelumnya Timnas Australia pertama menembus Piala Dunia yang kebetulan digelar di Jerman 1974. Dengan fakta ini, bisa disimpulkan Australia punya chemistry dengan Jerman.

Tapi jika menoleh ke belakang kegagalan mereka melangkah ke Piala Dunia 1994 yang dihelat Amerika Serikat, hasil minor itu bisa jadi trauma yang masih menghantui perjuangan Jackson Irvine dkk. pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan diselenggarakan di AS, Kanada, dan Meksiko tahun depan.

Kenangan Pahit 1993

32 tahun silam, tepatnya 31 Oktober 1993, Timnas Australia sebagai wakil Konfederasi Oseania harus menghadapi Argentina yang jadi duta Conmebol untuk memperebutkan tiket ke Piala Dunia 1994 AS.

Pada leg pertama di Sydney Football Stadium, Argentina yang diperkuat Diego Maradona hingga Gabriel Batistuta berakhir imbang 1-1 dengan Australia yang memiliki pemain top seperti kiper Mark Bosnich dan Graham Arnold sebagai striker. Nama terakhir adalah mantan pelatih Timnas Australia yang posisinya digantikan Tony Popovic saat ini.

Pertemuan kedua digelar di Estadio Monumental, Buenos Aires, 17 November 1993. Gol bunuh diri bek Timnas Australia, Alex Tobin menit ke-59 membantu Argentina menang 1-0 untuk pergi ke AS. Meski Tim Tango lolos ke Piala Dunia 2014 lewat playoff, tapi mereka nyaris jadi juara jika tak dijegal Jerman 1-0 di partai final.

Kans Timnas Indonesia

Nah, berkaca fakta tahun 1993, Timnas Indonesia harus optimis saat bentrokan dengan Timnas Australia nanti. Patrick Kluivert bisa mengikuti jejak Alfio Basile membawa Argentina ke Amerika Serikat, setelah melangkahi Australia.

Kemungkinan pula, bisa jadi Amerika Serikat bukan tuan rumah Piala Dunia yang ramah bagi The Socceroos. Kegagalan warsa 1993 itu merupakan phobia bagi Timnas Australia untuk melenggang pada hajatan ke AS, Kanada, dan Meksiko tahun depan.

Bos Erspo, Muhammad Sadad (kiri) bersama Ganindra Bimo (tengah) sedang berjalan mengunjungi pabrik pembuatan jersey Erspo di daerah Bandung, Jawa Barat pada Rabu (12/2/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)
Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |