Bola.com, Jakarta - Persaingan di kompetisi Liga Indonesia berjalan dengan dinamis dan sengit dari musim ke musim. Tak banyak klub yang terlalu dominan di setiap musimnya. Baru Bali United dan Persib Bandung yang berstatus back to back juara.
Persib Bandung baru saja keluar sebagai juara BRI Liga 1 2024/2025, gelar juara kompetisi kasta tertinggi Indonesia. Persib meraih gelar juara di musim lalu juga berkat tangan dingin pelatih asal Kroasia, Bojan Hodak.
Sebelumnya ada Bali United dengan racikan Stefano Cugurra, berhasil mengamankan gelar juara dua musim berturut-turut pada 2019 dan 2021/2022. Ada banyak tim yang secara bergantian menjadi kampiun Liga Indonesia, bahkan dengan racikan pelatih lokal asli Indonesia.
Siapa saja tim yang pernah meraih gelar juara dengan keberadaan pelatih lokal? Yuk simak daftar dan ulasan menarik dari Bola.com berikut ini.
Persib Bandung resmi juara dan konvoi dari Balai Kota ke Gedung Sate! Yang bikin heboh, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ikut kovoi rombongan Persib Bandung!
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persib Bandung
Kita mulai dari Persib Bandung, tim yang baru saja mempertahankan gelar juara BRI Liga 1 2024/2025. Persib mengoleksi empat trofi sejak era Liga Indonesia, meski dua gelar terakhir dipersembahkan oleh pelatih asal Kroasia, Bojan Hodak.
Namun publik Persib Bandung tak akan pernah lupa dengan sosok Indra Thohir dan Djadjang Nurdjaman. Indra Thohir pelatih legendaris karena jadi juru racik terakhir yang memeluk trofi juara perserikatan sebelum dilebur pada 1994/1995.
Selain itu ada Djadjang Nurdjaman yang mengantar Persib menjadi kampiun ISL 2014. Tim Maung Bandung mengalahkan Persipura Jayapura pada partai final lewat drama adu penalti setelah kedua tim bermain 2-2 dalam waktu normal. Hasilnya, Persib menang 5-3. Nama Djadjang Nurdjaman pun dielu-elukan Bobotoh.
Persebaya Surabaya
Klub kebangggan Ibu Kota Jawa Timur, Persebaya Surabaya, juga pernah juara liga bersama pelatih lokal. Tim Bajul Ijo pernah merajai kompetisi sepak bola Indonesia berkat tangan dingin pelatih lokal Rusdy Bahalwan.
Ia berhasil mempersembahkan trofi untuk Persebaya Surabaya pada musim 1996/1997 setelah mengalahkan Bandung Raya di partai final
Ketika itu, Bajul Ijo menang 3-1. Pertandingan final ini merupakan persaingan antara pelatih lokal melawan asing, karena Bandung Raya ditangani pelatih Albert Fafie, juru racik asal Belanda.
PSIS Semarang
Klub Ibu Kota Jawa Tengah, PSIS Semarang, juga pernah menggoreskan tinta emas dengan menjuarai Ligina 1999. Kala itu tim Mahesa Jenar dibesut oleh Edy Paryono.
Final musim ini menjadi paling dikenang karena kompetisi berlangsung di tengah masa reformasi sehingga situasi politik dan keamanan di Ibu Kota tidak stabil. Final akhirnya dipindahkan ke Stadion Klabat, Manado, Sulawesi Utara.
PSIS sukses mengalahkan Persebaya 1-0 lewat gol yang dicetak Tugiyo. Setelah berhasil mengantarkan Laskar Mahesa Jenar juara, Edy Paryono sering dipercaya PSSI menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.
Edy Paryono tutup usia pada Senin (26/2/2024) dini hari dikarenakan sakit.
PSM Makassar
Selanjutnya adalah jagoan asal Sulawesi Selatan, PSM Makassar. Tim berjulukan Juku Eja tersebut pernah menjadi kampiun Liga Indonesia berkat racikan pelatih lokal Syamsuddin Umar.
Bersama PSM Makassar, Syamsuddin Umar meraih gelar juara Liga Indonesia 1999/2000. Pada partai final yang berlangsung di Senayan, Jakarta, Juku Eja mengalahkan PKT Bontang 3-2.
Sama seperti 1996/1997, final musim ini juga mempertemukan pelatih lokal versus asing. Syamsuddin Umar menghadapi Sergei Dubrovin, juru racik asal Moldova.
Buat PSM, Syamsuddin Umar merupakan pelatih langganan dan sang juru racik pun identik dengan Juku Eja. Dulu ia juga sering menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.
Persija Jakarta
Persija Jakarta ikut masuk dalam daftar ini. Tim Macan Kemayoran berjaya di Liga Indonesia ketika diasuh oleh pelatih lokal Sofyan Hadi, dengan gelar juara di musim 2001.
Sosok yang dianggap berjasa adalah Sofyan Hadi, pelatih kepala Persija ketika itu. Ia berhasil mengantarkan tim Ibu Kota melangkah setapak demi setapak, sejak babak wilayah, delapan besar, hingga semifinal dan final.
Pada partai puncak, Persija sukses mengalahkan PSM. Ketika itu, pertandingan berlangsung sengit, bisa dilihat dari hasil akhir 3-2. Tahun lalu, Sofyan Hadi mengembuskan napas terakhir, tepatnya pada 11 Maret 2020.
Persik Kediri
Persik Kediri mengejutkan publik sepak bola Indonesia pada awal 2000-an. Dalam waktu tiga musim, Macan Putih mampu menembus kasta tertinggi, dari Divisi 2, Divisi 1, hingga Divisi Utama.
Puncaknya saat Divisi Utama musim 2003, Persik menjadi juara. Ketika itu, Macan Putih ditangani Jaya Hartono, pelatih asal Medan yang sudah bermukim di Jawa Timur.
Adapun, Divisi Utama 2003 digelar menggunakan format satu wilayah. Persik tampil sebagai juara di akhir musim dengan catatan 38 kali main, 18 menang, 13 seri, dan sisanya kalah.
Selain Jaya Hartono, ada pelatih Daniel Roekito yang ikut membantu Persik juara pada edisi 2006. Ia memimpin Cristian Gonzales dkk. pada partai final Liga Indonesia 2006 di Stadion Manahan, Solo, Persik berhasil mengalahkan PSIS Semarang 1-0.
Persipura Jayapura
Salah satu klub tersukses di Indonesia, Persipura Jayapura, ikut masuk dalam daftar ini. Tim berjulukan Mutiara Hitam tercatat telah mengantongi 4 gelar juara. Gelar juara tersebut diraih Persipura Jayapura pada musim 2005, 2008/2009, 2010/2011, dan 2013.
Jangan lupa, Persipura Jayapura pernah meraih juara bersama pelatih lokal. Adalah Rahmad Darmawan,yang berhasil mengantarkan Boaz Solossa dan kawan-kawan menjadi kampiun Liga Indonesia 2005, usai menggasak Persija di final.
Sriwijaya FC
Klub yang berbasis di Palembang, Sumatra Selatan, Sriwijaya FC juga meraih kesuksesan berkat keberadaan pelatih lokal Indonesia. Nama Rahmad Darmawan jug berkibar bersama Sriwijaya FC. Ia mengantarkan Sriwijaya FC menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia 2007.
Berikutnya adalah Kas Hartadi, pria asal Solo yang membawa Sriwijaya FC menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2011/2012.
Awalnya, Kas Hartadi hanya menjabat sebagai asisten pelatih dari Ivan Kolev. Tapi di tengah jalan, ia naik menjadi pelatih kepala dan justru berhasil membawa Sriwijaya FC juara.