5 Perbaikan yang Wajib Dilakukan Timnas Indonesia U-17 Jelang Jumpa Brasil: Finishing Perlu Dibenahi, Pertahanan Sisi Kiri Harus Evaluasi

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan menjelang duel melawan Brasil U-17 pada pertandingan kedua Grup H Piala Dunia U-17 2025.

Menjelang partai yang akan berlangsung di Lapangan 7, Aspire Zone, Al Rayyan, Jumat (5/11/2025) malam WIB itu, Timnas Indonesia U-17 masih harus banyak berbenah sebelum melawan Brasil U-17 yang kini jadi pemuncak klasemen.

Hasil evaluasi pada laga sebelumnya setelah kalah dari Zambia U-17 wajib menjadi pelajaran pemain. Tim pelatih juga bakal menganalisis peta kekuatan skuad berjuluk Selecao itu yang sukses menang tujuh gol tanpa balas atas Honduras U-17.

Setidaknya, ada sejumlah perbaikan harus diperbaiki Evandra Florasta dan kawan-kawan agar tak kembali menanggung kekalahan menyakitkan pada laga kedua Piala Dunia U-17 2025 ini. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

Aspek terpenting yang mesti mendapatkan perhatian serius dari jajaran pelatih Timnas Indonesia U-17 berada di sektor depan. Skuad Garuda Muda harus bisa memperbaiki kualitas penyelesaian akhirnya saat bersua Brasil U-17.

Dalam pertandingan terakhir melawan Zambia U-17, anak asuh Nova Arianto sebetulnya memiliki beberapa peluang untuk bisa menjebol gawang lawan. Sayangnya, hanya satu saja yang bisa dimaksimalkan menjadi gol.

Saat itu, Timnas Indonesia U-17 tercatat melepaskan total sembilan tembakan. Dari semua itu, empat di antaranya mengarah ke gawang, sedangkan empat lainnya melenceng. Kualitas finishing bakal sangat menentukan saat berusa Negeri Samba.

Jika mengacu pada laga sebelumnya, Timnas Indonesia U-17 mendapatkan banyak sekali ancaman dari sisi sayap. Hal ini terutama terjadi pada area sisi kiri pertahanan, yang dijaga oleh Fabio Azka Irawan.

Yang paling terlihat tentu dua gol yang dicetak oleh Zambia U-17 pada laga tersebut. Kedua gol ini semuanya bermula dari penetrasi lawan dari sektor kiri pertahanan, lalu mengirimkan umpan silang ke kotak penalti.

Hasilnya, tim berjuluk Junior Chipolopolo itu bisa mencetak gol lewat Abel Nyirongo (35’) dan Lukonde Mwale (41’). Jangan lupakan juga kejadian pada menit pertama ketika lawan mencetak gol lewat skema yang sama, tetapi akhirnya dianulir VAR karena offside.

Kesigapan sektor pertahanan juga bakal mendapatkan ujian berat saat bersua Brasil U-17. Jika melihat keganasan tim asal Negeri Samba itu saat bersua Honduras U-17, skuad Garuda Muda mesti belajar secara cermat.

Sebab, para pemain Brasil U-17 memiliki kemampuan tembakan yang mumpuni. Mereka bisa memaksimalkan ruang terbuka, baik dari luar maupun dalam luar kotak penalti, untuk melepaskan tembakan keras.

Apalagi, saat kalah melawan Zambia U-17, skuad Garuda Muda juga harus kebobolan lewat sepakan keras Abel Nyirongo dari luar kotak penalti yang tak bisa diblok oleh bek maupun kiper Timnas Indonesia U-17.

Skuad asuhan Nova Arianto juga harus menyiapkan sejumlah senjata untuk bisa mencuri gol dari Brasil U-17. Salah satu yang bisa menjadi rujukan adalah melalui skema set-play yang bertautan dengan statistik Garuda Muda.

Dalam duel melawan Zambia U-17, Evandra Florasta dan kawan-kawan sebetulnya bisa memiliki banyak sekali tembakan bebas alias freekicks. Setidaknya ada total 14 tembakan bebas yang didapatkan Indonesia U-17.

Memang ada beberapa di antaranya yang menghasilkan peluang. Jika bisa diasah lebih tajam, ini bisa menjadi senjata berbahaya. Sebab, potensi peluang sekecil apa pun harus bisa dimaksimalkan Garuda Muda.

Satu pesan yang disampaikan oleh Nova Arianto menjelang duel melawan Brasil U-17 ini wajib diperhatikan oleh para pemain. Pesan yang dimaksud ialah dorongan Nova agar anak asuhnya bisa lebih berani lagi.

"Saya sampaikan ke pemain, jangan pernah kita takut sebelum kita bertanding. kita mencoba saja. Kita mencoba sejauh mana kemampuan kita Untuk kita bisa mencoba melawan Brasil. Harapannya pemain bisa lebih berani lagi, lebih siap lagi," kata Nova.

Aspek kepercayaan diri dan mental inilah yang juga bakal menentukan langkah Garuda Muda. Jika mereka bisa mengatasi hambatan itu, maka para pemain bakal lebih berani melakukan duel dan mengambil keputusan.