Bola.com, Jakarta - Pada kemunculan pertama saat sesi perkenalan di depan publik di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Minggu (12/1/2025) lalu, Patrick Kluivert menyampaikan konsep yang akan diterapkannya untuk Timnas Indonesia.
Mantan pemain Barcelona menyukai permainan sepakbola menyerang. Namun dia tetap menekankan pentingnya soliditas saat bertahan dan penguasaan bola.
"Penting untuk memiliki barisan pertahanan yang bagus, entah itu tiga bek, empat bek, atau lima bek. Tapi ada hal yang lebih penting lagi yakni kepercayaan diri dalam menguasai bola. Karena saya suka menguasai bola, sebab bagaimana bisa mencetak gol kalau tidak menguasai bola?" katanya.
Format permainan itu akan diuji pada sentuhan pertama pria berusia 48 tahun itu saat Timnas Indonesia menghadapi Timnas Australia di Allianz Sydney Stadium, 20 Maret mendatang.
Jika mengamati pertahanan kokoh yang sebelumnya sudah dibangun Shin Tae-yong, tampaknya Patrick Kluivert tak perlu risau dengan koleksi bek yang dimiliki Timnas Indonesia.
Berikutnya mantan penyerang De Oranje ini tinggal mempersolid lini tengah dan barisan penyerang untuk mendukung pakem bermain ofensif yang dikehendakinya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perbaiki Lini Depan
Barisan penyerang Timnas Indonesia terbilang masih mandul. Ini bisa dilihat dari jumlah gol yang telah dicetak para bomber Timnas Indonesia yang masih mengoleksi enam butir. Berbanding terbalik dengan jumlah sembilan kali kebobolan.
Nah, sembari menunggu proses naturalisasi Ole Romeny. Ada baiknya Patrick Kluivert dan dua asistennya, Alex Pastoor dan Danny Landzaat, mengamati aksi dua pemain keturunan yang berkiprah di Liga 1 ini. Mereka adalah Stefano Lilipaly dan Ezra Walian.
Keduanya masing-masing telah mengemas dua gol dan empat assist. Meski sudah berusia 35 tahun, Lilipaly masih memiliki kadar fitnes bagus. Sebagai kapten tim, Lilipaly tak sekadar seorang pimpinan tapi juga punya naluri menyerang tinggi.
Aksi itu dilakukan Lilipaly apakah saat dirinya dipasang sebagai gelandang serang maupun penyerang sayap. Pemain kelahiran Amsterdam ini juga memiliki umpan matang dari sayap maupun terobosan.
Lambat, Tapi Justru Nilai Plus
Sementara Ezra Walian yang stylish di sayap serang kiri memiliki penguasaan bola bagus. Gemblengan saat di Jong Ajax masih melekat dalam dirinya. Pemain berusia 27 tahun ini juga punya spesialisasi tendangan lengkung jarak jauh yang akurat. Dua golnya untuk Persik diceploskan lewat sontekan tersebut.
Kekurangan Ezra Walian pada gerakannya yang tampak lamban. Tapi karakter ini bisa jadi nilai plus, jika Patrick Kluivert menekankan penguasaan bola. Nah, gimana coach Patrick Kluivert?