Bola.com, Semarang - Mantan pemain asing PSIS Semarang, Victor Guilherme dos Santos Carvalho, atau yang akrab disapa Vitinho, akhirnya buka-bukaan soal hak-haknya yang belum dipenuhi oleh pihak klub.
Melalui akun Instagramnya @vitinhov14, Vitinho menyampaikan pernyataan resmi yang menjelaskan seluk-beluk permasalahannya dengan manajemen PSIS Semarang. Hal ini bermula ketika pemain asal Brasil itu mengalami cedera pada Februari 2024 lalu.
Saat mengalami cedera, Vitinho mengaku apabila gajinya belum dibayarkan manajemen PSIS selama tiga bulan lamanya. Beberapa haknya yang lain sesuai dengan kesepakatan kontrak juga belum dipenuhi oleh klub.
“Saya ingin menyampaikan secara terbuka situasi tidak menyenangkan yang saya alami dengan PSIS Semarang, klub yang saya bela pada musim sebelumnya. Pada Februari 2024, saya mengalami cedera serius saat bermain untuk klub,” tulis Vitinho, Minggu (13/4/2025).
“Pada saat kejadian tersebut, saya sudah memiliki tunggakan gaji selama tiga bulan yang belum dibayarkan. Setelah cedera, pihak klub tidak hanya gagal melunasi pembayaran, tetapi juga tidak membayarkan bonus kinerja yang seharusnya saya terima sesuai kontrak,” imbuhnya.
Berita Video, Optimistis Carlos Pena soal target Persija yang ditargetkan finis empat besar BRI LIga 1 musim ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tanggung Biaya Sendiri
Pemain kelahiran Rio de Janeiro itu juga mengungkapkan apabila seluruh biaya yang dibutuhkan untuk tindakan medis juga ditanggung secara pribadi, baik itu transportasi dan akomodasi. Dia bilang tidak ada bantuan apa pun yang diberikan oleh klub.
“Karena tidak ada tindakan dari pihak klub, saya terpaksa menanggung sendiri sebagian besar biaya operasi, termasuk biaya transportasi antara Jakarta dan Semarang, akomodasi di Jakarta,” tulis pemain asal Brasil itu.
“Serta tiket penerbangan kembali ke Brasil, untuk saya, istri, dan anak saya. Selama masa pemulihan, klub tidak memberikan dukungan sama sekali, baik bantuan medis maupun bantuan finansial,” imbuhnya.
Berujung Sanksi FIFA
Jika merujuk pernyataan Vitinho, sanksi larangan transfer yang dijatuhkan FIFA pada awal April 2025 ini bermula dari permasalahannya tersebut. Sebab, menurut dia, PSIS menghentikan pembayaran tunggakannya tersebut.
“PSIS Semarang sebelumnya telah berkomitmen untuk menyelesaikan semua tunggakan sesuai keputusan FIFA, paling lambat tanggal 11 April 2025. Namun, saya baru saja menerima informasi bahwa klub telah memutuskan untuk menghentikan semua pembayaran yang seharusnya dibayarkan kepada saya,” tulis Vitinho.
“Meskipun saya telah secara resmi mengajukan permintaan pelarangan pendaftaran pemain (transfer ban) kepada Komite Disiplin FIFA, permintaan ini telah diterima dan sanksi tersebut kini telah diberlakukan oleh FIFA dan PSSI,” lanjutnya.
Demi Hak Pekerja
Vitinho sebetulnya merasa berat hati harus mengungkapkan permasalahannya ini secara terbuka kepada publik. Namun, kata dia, ini menjadi langkah terakhir demi memperjuangkan haknya sebagai pekerja profesional yang harus dipenuhi.
“Saya tidak merasa senang harus menyampaikan hal ini secara publik. Namun, saya percaya bahwa keterbukaan diperlukan demi transparansi. Saya selalu bersikap profesional, berdedikasi, dan menghormati klub-klub yang saya bela,” tulis dia.
“Sekarang, saya menyerukan kepada otoritas yang berwenang untuk memastikan bahwa hak-hak saya sebagai atlet dan pekerja ditegakkan sebagaimana mestinya,” pungkas pemain yang kini berstatus tanpa klub tersebut.
Manajemen PSIS Belum Merespons
Sementara Vitinho terus bersuara mengenai persoalan yang merugikan dirinya, manajemen PSIS Semarang belum memberikan respons.
Bola.com mencoba untuk mengonfirmasi duduk persoalan yang diungkapkan Vitinho kepada Direktur PSSI yang baru, Agung Buwono, pada Senin (14/4/2025) siang WIB.
Namun, hingga artikel ini diterbitkan belum ada tanggapan yang datang dari manajemen PSIS Semarang.