John Herdman dalam Angka: Figur Paling Ideal Tangani Timnas Indonesia?

Bola.com, Jakarta - Nama John Herdman kian menguat sebagai kandidat pelatih anyar Timnas Indonesia. Pelatih asal Inggris itu dinilai sebagai sosok yang tepat untuk memimpin skuad Garuda menuju fase perkembangan berikutnya, seiring ambisi besar Indonesia untuk bersaing lebih kompetitif di level Asia.

Isu kedekatan Herdman dengan kursi pelatih Timnas Indonesia mendapat sorotan luas, terutama setelah muncul laporan yang menyebut ia sengaja menepis sejumlah tawaran menarik dari negara lain. Keputusan tersebut dianggap sebagai sinyal kuat ketertarikannya terhadap proyek jangka panjang sepak bola Indonesia.

Menurut analisis Football Tribe Asia pada 19 Desember 2025, profil dan pendekatan Herdman dinilai sangat selaras dengan visi pengembangan Timnas Indonesia. Mulai dari pembinaan mental, struktur permainan, hingga pembangunan identitas tim yang kuat dalam kompetisi internasional.

Pendekatan itulah yang membuat Herdman disebut sebagai figur ideal. Pengalamannya mengangkat Kanada dari tim medioker menjadi peserta Piala Dunia menjadi referensi kuat bahwa ia bukan sekadar pelatih dengan nama besar, tetapi juga arsitek perubahan nyata.

John Herdman dikenal luas berkat kiprahnya bersama Timnas Kanada senior pada periode 2018 hingga 2023. Dalam rentang tersebut, ia memimpin Kanada dalam 58 pertandingan dengan rata-rata raihan 1,98 poin per laga, sebuah catatan impresif di level internasional.

Pencapaian puncaknya adalah membawa Kanada lolos ke Piala Dunia 2022, mengakhiri penantian selama 36 tahun. Di bawah arahannya, Kanada menjelma menjadi tim dengan identitas jelas, agresif, dan sulit ditaklukkan, bahkan oleh negara-negara mapan di zona CONCACAF.

Catatan Herdman memang menurun ketika ia menangani Toronto FC di Major League Soccer. Dari 46 laga, ia hanya mencatatkan rata-rata 1,20 poin per pertandingan. Namun, perbedaan tersebut justru menegaskan keunggulannya sebagai pelatih tim nasional, terutama dalam format turnamen dan proyek jangka menengah.

Salah satu nilai lebih Herdman adalah fleksibilitas taktik. Ia tidak terpaku pada satu skema baku, melainkan menyesuaikan pendekatan permainan dengan karakter pemain dan kekuatan lawan yang dihadapi.

Saat menangani Kanada, Herdman kerap mengandalkan formasi 3-4-3 atau 3-4-2-1 untuk memaksimalkan potensi pemain sayap dan menciptakan tekanan tinggi. Skema ini membuat Kanada tampil agresif dengan transisi cepat dari bertahan ke menyerang.

Dalam kondisi tertentu, Herdman juga tak ragu beralih ke formasi yang lebih defensif seperti 4-4-2 atau 4-2-3-1. Pendekatan tersebut membuat timnya tetap solid saat bertahan, namun tetap berbahaya saat melakukan serangan balik cepat.

Kombinasi disiplin ketat, tempo permainan tinggi, serta serangan vertikal menjadi ciri khas Herdman. Filosofi inilah yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan Timnas Indonesia saat ini, terutama dalam membangun tim yang kompetitif, berani, dan punya identitas jelas di kancah Asia.