Bola.com, Sidoarjo - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, ingin berkomunikasi dengan klub terkait menit bermain para pemainnya yang dianggap minim.
Vanenburg baru saja membawa Timnas Indonesia U-23 meraih kemenangan pertama di Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 setelah mengalahkan Timnas Makau U-23 5-0 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada Sabtu (6/9/2025).
Vanenburg sempat mengeluhkan sedikitnya jam terbang yang didapatkan para pemain Timnas Indonesia U-23 di level klub, ketika diimbangi Timnas Laos U-23 0-0 pada 3 September 2025.
"Hal pertama adalah bahwa kami harus berbicara dengan klub mengenai hal-hal ini, karena kami tidak ingin membuat klub menjadi lebih buruk," ujar Vanenburg.
"Kami ingin bekerja sama. Tetapi saya pikir, kalau dilihat, semua orang membicarakan soal timnas U-17 yang lolos ke Piala Dunia U-17 2025."
"Mereka menjadi lebih baik, tetapi mereka selama delapan bulan berada di pemusatan latihan. Mereka pergi ke sini, mereka pergi ke sana. Dan tentu saja, saya punya banyak rasa hormat karena itu sangat bagus," jelasnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Direspons Pelatih Persija
Kegelisahan Vanenburg itu direspons oleh pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, yang mempunyai dua pemainnya di Timnas Indonesia U-23, Rayhan Hannan dan Dony Tri Pamungkas.
Souza menyarankan PSSI untuk menggelar kompetisi U-23 atau Copa Indonesia demi mengakomodasi pemain muda, yang memang kesusahan bersaing di BRI Super League 2025/2026 pasca-regulasi sebelas pemain asing.
Enggan Berselisih
Vanenburg enggan berselisih dengan klub perihal menit bermain pemain Timnas Indonesia U-23. Arsitek asal Belanda tersebut hendak mencari jalan keluar yang terbaik.
"Tetapi Anda hanya bisa berkembang jika bersama, karena jika tidak bersama dan saya pikir aturannya harus ada. Kami tidak bertarung dengan klub, tetapi kami harus melakukannya bersama karena ini untuk Indonesia, tim nasional," ucap Vanenburg.
"Ini bukan untuk saya, ini untuk masyarakat di sini dan masyarakat harus memahami, dan bagaimana mereka bisa melakukannya, saya pikir kami sudah menemukan solusinya," terangnya.