Bola.com, Jakarta - Football Institute melakukan analisis berbasis data yang membandingkan statistik Gerald Vanenburg dengan Shin Tae-yong ketika melatih Timnas Indonesia U-23 dan Patrick Kluivert dengan Shin Tae-yong di timnas senior.
Melatih Timnas Indonesia U-23 pada 2021-2025, Shin Tae-yong tercatat memimpin dalam 21 pertandingan dengan hasil sebelas kemenangan dan sepuluh kekalahan. Garuda Muda mencetak 57 gol dan kemasukan 42 kali.
Pada tahun pertamanya, Shin Tae-yong meraih dua kemenangan dari empat pertandingan atau 50 persen kemenangan. Namun, ia juga menelan dua kekalahan. Di Piala AFF U-23 pertamanya pada 2023, ia mempersembahkan gelar runner-up.
Langkah Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 harus terhenti setelah kalah dari Timnas Australia U-23. Meski begitu, ia tetap berhasil menjaga tren progresif di level permainan.
Vanenburg baru mengambil alih Timnas U-23 pada awal Juli 2025. Debutnya cukup gemilang dengan kemenangan 8-0 atas Timnas Brunei Darussalam U-23 di penyisihan grup Piala AFF U-23 2025.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pencapaian Gerald Vanenburg
Secara total, Vanenburg sudah memimpin delapan pertandingan. Hasilnya empat kemenangan, satu di antaranya lewat adu penalti, dua imbang, dan dua kekalahan. Timnas Indonesia U-23 mencetak 22 gol dan hanya kebobolan sembilan kali.
Jika dibandingkan tahun pertama, persentase kemenangan Vanenburg sama dengan Shin Tae-yong, yaitu 50 persen. Bedanya, Vanenburg memimpin lebih banyak laga serta mencatat dua hasil imbang. Namun, sama seperti Shin Tae-yong, ia gagal mengantarkan tim ke Piala Asia U-23 2026.
Ada perbedaan kondisi yang melatarbelakangi capaian keduanya. Shin Tae-yong sempat mendapat kesempatan training camp di Tajikistan, sedangkan Vanenburg menjalani persiapan tanpa fasilitas tersebut.
Di level timnas senior, Shin Tae-yong melatih sejak 2020 dengan total 60 pertandingan. Hasilnya 26 kemenangan, 14 imbang, dan 20 kekalahan. Pada tahun pertamanya, ia mencatat 46,7 persen kemenangan, 20 persen imbang, dan 33 persen kekalahan.
Hasil Shin Tae-yong
Pencapaian terbaik Shin Tae-yong di periode itu adalah runner-up Piala AFF 2022 setelah kalah dari Timnas Thailand di final. Dia juga meraih dua kemenangan penting dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023.
Di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia saat itu masih dalam kondisi buruk setelah era Simon McMenemy. Dari tiga laga, Shin Tae-yong meraih satu hasil imbang dan dua kekalahan, membuat Garuda tersingkir dari persaingan.
Patrick Kluivert ditunjuk memimpin timnas senior pada Januari 2025 menggantikan Shin Tae-yong. Tugas pertamanya adalah menghadapi sisa laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kluivert membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Garuda mencatat dua kemenangan atas Timnas China dan Bahrain, serta dua kekalahan dari Timnas Jepang dan Timnas Australia.
Penjelasan Founder Football Institute
Founder Football Institute, Budi Setiawan, menilai dari sisi data, pencapaian Shin Tae-yong, Kluivert, dan Vanenburg di tahun pertama tidak jauh berbeda.
"Secara persentase, tidak ada perbedaan signifikan. Namun, jika bicara tekanan mental dan ekspektasi, Kluivert menghadapi tuntutan lolos putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, sedangkan Vanenburg berada di bawah tekanan menuju Piala Asia U-23 2026 dan Olimpiade 2028," ujar Budi.
Menurut Budi, keberhasilan pelatih membutuhkan waktu. Shin Tae-yong, misalnya, baru membawa Timnas Indonesia U-23 lolos ke Piala Asia U-23 pada tahun keempat.
"Sementara Kluivert justru berhasil membawa Timnas Indonesia menembus putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 hanya tiga bulan setelah ditunjuk," ucap Budi.
Materi Pemain
Budi juga menyebut Shin Tae-yong dan Vanenburg sama-sama gagal membawa U-23 ke Piala Asia U-23 pada tahun pertamanya. Namun, komposisi pemain yang berbeda membuat perbandingan keduanya tidak sepenuhnya relevan.
"Materi pemain Timnas Indonesia U-23 yang mencapai semifinal Piala Asia 2024 sudah berproses lama bersama Shin Tae-yong, mulai dari Ernando Ari, Rizky Ridho, Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, hingga Witan Sulaeman, plus naturalisasi seperti Ivar Jenner dan Rafael Struick. Sementara itu, Vanenburg baru bekerja hitungan bulan dengan skuad yang berbeda," jelasnya.
Budi menjelaskan bahwa situasi ruang, kondisi, dan waktu pelatih berbeda sehingga sulit dibandingkan secara langsung.
"Kredit tinggi layak diberikan kepada Kluivert karena mampu membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Lawan-lawan yang dihadapi secara kualitas berada di atas Timnas Indonesia, dan ia melakukannya tanpa kesempatan training camp," ungkap Budi.