Bola.com, Solo - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, nyaris kembali mengalami kenangan pahit yang sempat menghantuinya saat menghadapi Persis Solo pada pertandingan pekan ke-18 kompetisi BRI Liga 1 2024/2025.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Senin (13/1/2025) malam WIB itu, PSM Makassar berhasil mencuri tiga poin dari markas Persis Solo setelah sukses menggebuk lawan dengan skor 1-0.
Satu-satunya gol yang membuat Juku Eja menang pada pertandingan ini dicetak oleh Albertine Joao Pereira (89’). Terlepas dari hal itu, Bernardo Tavares tetap melayangkan pujian terhadap performa Laskar Sambernyawa.
“Jika menganalisis pertandingan ini, saya pikir Persis bermain dengan sangat fantastis. Menurut pendapat saya, mereka bisa tetap perform dengan baik meski hanya bermain dengan 10 pemain,” kata Tavares seusai pertandingan, Senin (13/1/2025).
Dia menjelaskan, PSM nyaris saja mengulangi kesalahan mereka pada musim lalu ketika kalah dari Laskar Sambernyawa. Padahal, ketika itu, Juku Eja unggul jumlah pemain karena Muhammad Riyandi mendapatkan kartu merah.
“Pada musim lalu, kami sempat kalah di sini melawan Persis dengan situasi yang nyaris sama. Sebab, saat itu kondisinya kami bermain dengan 11 pemain melawan 10 pemain Persis Solo,” lanjut pelatih PSM Makassar itu.
Berita video Bonek dan The Jakmania Serukan Suara Perdamaian di BRI Liga 1
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Seperti Hadapi Trauma
Pelatih asal Portugal itu mengatakan, situasi yang dihadapi anak asuhnya pada laga ini seperti membangkitkan trauma yang menyakitkan. Sebab, saat menghadap kubu lawan yang bermain dengan 10 pemain, PSM Makassar kerap kali kesulitan.
Momen ini memang sempat dihadapi PSM ketika kalah dari Persita Tangerang pada pertandingan sebelumnya. Ketika itu, Persita sebetulnya hanya bermain dengan 10 pemain setelah Javlon Gusyenov diganjar kartu merah.
“Pada pertandingan terakhir melawan Persita, mereka bisa mencetak dua gol. Padahal kami saat itu bermain melawan 10 pemain Persita. Jadi, kami rasanya seperti memiliki trauma karena jika kami bermain dengan pemain yang lebih banyak, kami seperti sulit bermain bagus,” ujarnya.
“Namun, untuk laga ini, kami harus tetap rendah hati. Kami punya banyak peluang yang lebih baik. Peluang-peluang terbaik juga datang dari kubu kami. Mereka sempat mencetak gol, tetapi dianulir karena offside,” tambahnya.
Alami Kelelahan
Selain itu, Tavares juga mengapresiasi perjuangan anak asuhnya yang bisa mengamankan kemenangan. Sebab, jika dilihat kondisinya, Victor Dethan dan kawan-kawan mengalami kelelahan yang luar biasa.
“Saya pikir, hal pertama yang harus disampaikan bahwa tim ini kelelahan. Kami harus menjalani perjalanan jauh dari Makassar ke Kamboja. Lalu, setelah laga dengan penuh intensitas, kembali ke Kuala Lumpur,” ujarnya.
“Dari Kuala Lumpur ke Jakarta, lalu dari Jakarta terbang ke sini untuk menghadapi Persis Solo. Pada laga ini, saya bisa merasakan bahwa tim ini sangat-sangat kelelahan,” tambah Tavares.