Bola.com, Jakarta - Patrick Kluivert boleh bahagia dengan permainan Timnas Indonesia di dua pertandingan dalam rangkaian FIFA Matchday, masing-masing melawan Chinese Taipei (5-9-2025) dan Lebanon (8-5-2025).
Akan tetapi, dia harus tetap sadar bahwa ujian dan perjuangan sesungguhnya di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, awal Oktober nanti di Arab Saudi.
Pelatih asal Belanda itu merasa puas karena cara main yang diinginkan sudah berjalan baik pada dua pertandingan lalu. Tetapi, jangan lupa, Arab Saudi dan Irak juga terus meningkatkan performa masing-masing. Bahkan mereka juga selalu mengintai sepak terjang Jay Idzes dkk.
Keputusan mantan striker Timnas Belanda tersebut menurunkan pemain minim menit bermain melawan Chinese Taipei saat menang 6-0, dinilai sudah betul. Komposisi terbaik Timnas Indonesia ketika imbang tanpa gol dengan Lebanon, juga benar.
Lalu, apa tugas penting eks bomber Ajax Amsterdam dan Barcelona ini jelang pertandingan krusial melawan Arab Saudi dan Irak?
Berikut pandangan Raja Isa Raja Akram Syah, pengamat sepak bola asal Malaysia yang pernah menangani beberapa klub di Indonesia.
Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia tinggal menghitung hari. Grup B akan jadi salah satu grup paling panas, karena dihuni tiga tim kuat: Timnas Indonesia, Arab Saudi, dan Irak. Sama-sama sedang menjaga tren positif, gimana sih perf...
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kerangka Tim Inti Harus Fix
Raja Isa, mantan pelatih PSM Makassar dan Persipura Jayapura, ini mengacungi jempol eksperimen formasi Patrick Kluivert melawan Chinese Taipei dan Lebanon.
Namun, pria berdarah keturunan Bugis ini masih menerka apakah Patrick Kluivert sudah menemukan kerangka tim utama Timnas Indonesia untuk meladeni Arab Saudi dan Irak pada tanggal 8 dan 11 Oktober mendatang.
"Patrick Kluivert harus memastikan siapa pemain-pemain yang tepat sebagai starting XI untuk menghadapi Arab Saudi dan Irak. Jadi, sebelum berangkat ke Arab Saudi, Timnas Indonesia sudah siap tempur. Di medan laga nanti, Patrick Kluivert tak mengubah formasi baku Timnas Indonesia," kata Raja Isa.
Siapkan 2 Tim Berbeda
Meski sekilas, Raja Isa bisa menerka Patrick Kluivert sedang menyiapkan dua tim dengan komposisi pemain berbeda untuk meladeni Arab Saudi dan Irak.
Lantaran jarak antarpertandingan sangat mepet, masa recovery pemain pun minim. Makanya, Patrick Kluivert harus punya pemain dengan kebugaran prima agar mampu tampil spartan menandingi Arab Saudi dan Irak.
Selain itu, menurut Raja Isa, Arab Saudi dan Irak punya gaya bermain berbeda.
"Komposisi Timnas Indonesia lawan Chinese Taipei, dari dugaan saya disiapkan untuk melawan Arab Saudi karena sebagian besar pemain lawan Chinese Taipei itu pernah menghadapi Arab Saudi di putaran ketiga lalu," ulasnya.
Di putaran ketiga, saat diasuh Shin Tae-yong, Timnas Indonesia menahan Arab Saudi 1-1 di Riyadh. Leg kedua di SUGBK, Timnas Indonesia menggebuk The Green Falcons 2-0.
"Formasi lawan Lebanon diskenario menghadapi Irak karena banyak pemain Irak main di Liga Eropa maka Patrick Kluivert menyiapkan pemain naturalisasi yang berkarier di Eropa juga," jelasnya.
Mental Harus Kuat
Raja Isa mengamati dari uji coba kontra Lebanon lalu, psikologis pemain Timnas Indonesia masih belum kuat menghadapi tekanan mental untuk berlaga di babak krusial nanti.
"Sebagai pemimpin, Patrick Kluivert harus bisa mengendalikan Timnas Indonesia secara teknis dan nonteknis. Pemain diaspora yang main di Eropa juga harus sadar, mereka sekarang berkompetisi menghadapi negara-negara Asia yang karakternya beda dengan Eropa," tuturnya.
Arab Saudi sebagai tuan rumah punya ambisi terbesar dibandingkan Timnas Indonesia dan Irak. Patrick Kluivert harus mengantisipasi drama yang diperankan pemain Arab Saudi di lapangan.
"Tim-tim Timur Tengah paling pintar bersandiwara di lapangan. Pemain Timnas Indonesia jangan terpancing dengan drama apa pun yang dilakukan lawan. Fokus saja di permainan untuk mengalahkan Arab Saudi dan Irak. Saya menganggap posisi Timnas Indonesia, Arab Saudi, dan Irak fifty-fifty," ucap Raja Isa.